6 Langkah Menangani Penyakit Ayam
Necrotic Enteritis pada era modern ini sangat meresahkan peternak bahkan merugikan secara ekonomis. Kerugian ekonomi yang ditimbulkan akan semakin meningkat karena terjadi penularan antar kandang
Ilustrasi ayam NE |
NE merupakan suatu penyakit yang menyerang sistem pencernaan ayam hingga mempengaruhi dan merusak performans ayam sehingga dinilai sangat merugikan secara ekonomis berkenaan dengan gangguan efesiensi pakan (FCR yang meningkat cukup signifikan) dan gangguan pertumbuhan serta sejumlah kematian
Kasus NE tercatat banyak menimbulkan permasalahan pada peternakan ayam broiler modern, namun demikian cukup banyak juga dilaporkan terjadi pada peternakan ayam petelur komersial serta breeder (peternakan ayam pembibitan).
Hal ini terjadi karena kasus NE akan merusak sistem pencernaan sehingga konversi pakan (FCR) meningkat dan menghambat laju pertumbuhan, lebih penting lagi, NE juga menyebabkan pertahanan tubuh menjadi menurun.
Penyebab
Penyakit Necrotic Enteritis (NE) disebabkan oleh agen penyakit yang secara normal hidup di saluran pencernaan ayam. Bakteri Clostridium perfringens merupakan bakteri gram positif yang hidup di caecum / usus buntu ayam dalam kondisi anaerob.
Kalau terjadi perubahan lingkungan dalam saluran pencernaan ayam yang menyebabkan terjadinya kondisi anaerob, bakteri Clostridium perfringens akan memperbanyak diri dan bergerak menuju ke saluran pencernaan atas.
Gejala yang bisa diamati dari penyakit ini adalah:
*.Depresi
*.Hilang nafsu makan
*Diare
*.Feces coklat kehitaman, kadangkala dijumpai darah dalam feces
*.Peningkatan konsumsi air minum
*.Litter lembab
*.Pada nekropsi akan ditemui lesi yang secara umum terdapat di jejunum dan ileum
*.Peregangan usus sehingga tampak membesar dikarenakan gas yang dihasilkan oleh bakteri
*.Pembengkakan hati dengan foki nekrotik.
Kejadian NE pada ayam akan erat hubungannya dengan coccidiosis (baca: parasit), sindrom malabsorption ( baca: gangguan saluran pencernaan), kekerdilan, defisiensi nutrisi, penurunan respon imun.
Selama perjalanan di saluran pencernaan tersebut, bakteri akan mengeluarkan toksin yang akan menyebabkan kerusakan mukosa usus, menghambat absorpsinutrisi, kekurangan darah, toxemia dan kematian. Umur serangan NE pada ayam berkisar pada 2 – 5 minggu, hal ini disebabkan oleh rendahnya tingkat kekebalan tubuh ayam.
Faktor predisposisi (baca: perkembangan tertentu) dari kasus NE ini meliputi:
* stres
* kepadatan
* ventilasi
* kelembaban litter
* supresi sistem imun
* coccidiosis maupun sanitasi yang buruk.
Hal ini terjadi karena kerusakan yang ditimbulkan pada saluran pencernaan ayam akan mempengaruhi berbagai fungsi tubuh lain sehingga menjadi tidak optimal.
PENGOBATAN
Menggunakan preparat antibiotika yang bisa membunuh bakteri gram + (positip) : Amoksisilin, Enramisin, Avilamisin, Furazolidone.
PENCEGAHAN
1. Pada umumnya, semua pabrik pakan menggunakan Antibiotika Growth Promotor (A.G.P) yang bisa membunuh atau mengendalikan kuman gram +
2. Bahan baku pakan, tertama jagung dan katul, kandungan toksinnya tidak boleh lebih dari 30 PPB (part per billion = bagian per milyar) dimana kandungan toksin pakan komplit <30 PPB
3. Untuk vaksin ulang ND, gunakan yang tipe pencernaan, baik yang live dan atau yang killed
4. Basmi infestasi endo parasit (cacing pita)
5. Gunakan probiotika yang bisa membunuh kuman Clostridium perfringen, yaitu Bacillus subtilis, terus menerus dengan dosis 2 x 10 pangkat minimum 10 (minimum 10 milyar CFU/ml)
6. Bagi peternak yang self mixing, pemakaian MBM seyogyanya dibatasi tidak lebih dari 5%.
Artikel terkait :