4+ Cara Mengatasi Pembengkakan Pakan pada Ayam Bloiler
Pengaturan pakan bloiler untuk keuntungan optimal
Bukan hal lumrah lagi, hampir lebeh dari 70 persen biaya produksi pembesaran bloiler terletak pada biaya pakan. Biaya kebutuhan pakan sangat luar biasa besar ini karena target bobot harus bisa di penuhi dalam 35 hari. Dan FCR (Feed Conversion on Ration) adalah ukuran profibilitas (baca: peluang). Semakin kecil angka FCR semakin besar keuntungan yang Anda dapatkan.
Kemudian timbul pertanyaan, bagaimana caranya supaya angka FCR ini bisa kecil. Tentu bukan pekerjaan mudah. FCR berhubungan dengan tingkat efektivitas konsumsi pakan. Efektivitas kalau tubuh ayam mampu menyerap sempurna kandungan nutrien dalam pakan. Sementara untuk bisa efektif, tubuh ayam harus memiliki metabolisme yang baik. Dan baik buruknya metabolisme ayam sangat di pengaruhi oleh faktor kesehatan.
Itulah sebabnya apabila terjadi stress, sakit atau kematian ternak, secara otomatis FRC menjadi membengkak.
Ayam yang sedang tidak baik kondisinya, pada saat proses ekresi (baca: pengeluaran kotoran), seluruh nutrien dalam yang terkandung dalam pakan juga ikut keluar secara percuma sehingga tubuh tidak memiliki asupan gizi yang cukup akibatnya bobot sulit bertambah.
Dengan mengalami situasi demikian tidak ada teknik lain melainkan manajemen pemeliharaan di jalankan sebaik dab semaksimal mungkin. Kemudian khusus pada bagian pakan, ada beberapa hal mendasar yang sering luput terabaikan dan terlupaka dari pertahatian Anda sebagai peternak. Hal-hal mendasar tersebut berpengararuh secara signifikan (baca: penting) terhadap FCR di akhir priode.
Lantas, apa sajakah yang tidak boleh terabaikan itu?
1. Jumlah pakan
Kuantitas (baca: banyaknya) pakan yang sering di sepelekan bahkan ada satu kebiasaan umum di lakukan, yaitu membeikan pakan dalam jumlah besar hanya dalam sekali tempo. Pemberian pakan model demikian sangat merugikan, Kenapa? Karena peluang dan potensi tercecer tertumpah sangat mungkin apalagi ketika ayam berebut makan, sehingga banyak yang terbuang, lalu sisa ceceran pakan tersebut kalau di komsumsi ayam di hari selanjutnya bisa saja membawa dampak buruk bagi si Ayam. Di karenaka kondisi yang sudah tidak sebaik waktu di keluarkan dari tempatnya. Pemberian pakan sebaiknya harus dalam jumlah cukup tapi sering. Untuk frekuensinya, berikut jadwal adalah jadwal yang di rekomendasikan :
• Usia 1 - 7 hari, 9 kali setiap 2 jam
• Usia 8 - 14 hari, 5 kali setiap 3 jam
• Usia 15 - 21 hari, 4 kali setiap 4 jam
• Usia 22 -28 hari, 3 kali setiap 4 jam
• Usia 29 - panen, 2 kali setiap 6 jam
2. Kandungan pakan
Nutrisi dalam setiap rentang usia pembudidayaan, bloiler membutuhkan kandungan nutrisi yang berbeda. Nutrisi yang di butuhkan starter jelas berbeda dengan grower ataupun finisher. Kecocokan nutrisi pada masing - masing priode begitu penting untuk mejaga ADG (Average Dialy Gain) atau dalam bahasa Indonesianya pertambahan bobot per hari sejalan dengan genetik bloiler.
Kandungan nutrisi pakan yang di butuhkan fase starter terdiri dari :
• Protein : 22 - 24%
• Lemak : 2,5%
• Serat kasar : 4%
• Kalsium (Ca) : 1%
• Phospor (P) : 0,7 - 0,9%
• Energi ME : 2800 - 3500 Kcal.
Sedangkan kandungan pakan yang di butuhkan untuk fase grower atau finisher terdiri dari :
• Protein : 18,1 - 21,2%
• Lemak : 2,5%
• Serat kasar : 4,5%
• Kalium (Ca) : 1%
• Phospor (P) : 0,7 - 0,9%
• Energi ME : 2900 - 3400 Kcal
Baca juga : Cara Gampang Menejemen Pakan Ayam Bloiler
3. Waktu
Disiplin dan keteraturan waktu pemberian pakan sangat perlu agar nafsu makan ayam stabil. Dengan jam yang teratur, ayam akan nyaman aman tentram. Dan ini baik untuk menjaga sistem kekebalan tubuh Ayam Anda.
4. Kuantitas Tempat pakan dan Air minum
Distribisi tempat pakan dan air minum, saat ayam makan umumnya merekan akan berebut. Kebiasaan inilah yang akan mendominasi dj sebagian ayam, dan ini jelas bisa memunculkan kerugian begitu juga ketika ayam minum. Sebab pertumbuhan akan tidak merata dan sama, lalu untuk mencegah hal itu terjadi, Anda perlu mendistribusi tempat profesional yang sangat di sarankan. Banyaknya jumlah tempak pakan-minum yang ideal adalah 6 persen dari populasi.
Dengan distribusi yamg ideal selutuh ayam bisa mendapatkan jatah ransum yang sama.
Artikel terkait :
Tips Jitu Pemeliharaan Ayam Bloiler Strategi 4-4-3
Ayam Mati Mendadak akibat panas? Ini Solusinya
7 Cara Praktis Menghilangkan Bau dan Lalat pada Kandang Ayam
Bukan hal lumrah lagi, hampir lebeh dari 70 persen biaya produksi pembesaran bloiler terletak pada biaya pakan. Biaya kebutuhan pakan sangat luar biasa besar ini karena target bobot harus bisa di penuhi dalam 35 hari. Dan FCR (Feed Conversion on Ration) adalah ukuran profibilitas (baca: peluang). Semakin kecil angka FCR semakin besar keuntungan yang Anda dapatkan.
Ilustrasi boiler (Dok. Pribadi) |
Kemudian timbul pertanyaan, bagaimana caranya supaya angka FCR ini bisa kecil. Tentu bukan pekerjaan mudah. FCR berhubungan dengan tingkat efektivitas konsumsi pakan. Efektivitas kalau tubuh ayam mampu menyerap sempurna kandungan nutrien dalam pakan. Sementara untuk bisa efektif, tubuh ayam harus memiliki metabolisme yang baik. Dan baik buruknya metabolisme ayam sangat di pengaruhi oleh faktor kesehatan.
Itulah sebabnya apabila terjadi stress, sakit atau kematian ternak, secara otomatis FRC menjadi membengkak.
Ayam yang sedang tidak baik kondisinya, pada saat proses ekresi (baca: pengeluaran kotoran), seluruh nutrien dalam yang terkandung dalam pakan juga ikut keluar secara percuma sehingga tubuh tidak memiliki asupan gizi yang cukup akibatnya bobot sulit bertambah.
Dengan mengalami situasi demikian tidak ada teknik lain melainkan manajemen pemeliharaan di jalankan sebaik dab semaksimal mungkin. Kemudian khusus pada bagian pakan, ada beberapa hal mendasar yang sering luput terabaikan dan terlupaka dari pertahatian Anda sebagai peternak. Hal-hal mendasar tersebut berpengararuh secara signifikan (baca: penting) terhadap FCR di akhir priode.
Lantas, apa sajakah yang tidak boleh terabaikan itu?
1. Jumlah pakan
Kuantitas (baca: banyaknya) pakan yang sering di sepelekan bahkan ada satu kebiasaan umum di lakukan, yaitu membeikan pakan dalam jumlah besar hanya dalam sekali tempo. Pemberian pakan model demikian sangat merugikan, Kenapa? Karena peluang dan potensi tercecer tertumpah sangat mungkin apalagi ketika ayam berebut makan, sehingga banyak yang terbuang, lalu sisa ceceran pakan tersebut kalau di komsumsi ayam di hari selanjutnya bisa saja membawa dampak buruk bagi si Ayam. Di karenaka kondisi yang sudah tidak sebaik waktu di keluarkan dari tempatnya. Pemberian pakan sebaiknya harus dalam jumlah cukup tapi sering. Untuk frekuensinya, berikut jadwal adalah jadwal yang di rekomendasikan :
• Usia 1 - 7 hari, 9 kali setiap 2 jam
• Usia 8 - 14 hari, 5 kali setiap 3 jam
• Usia 15 - 21 hari, 4 kali setiap 4 jam
• Usia 22 -28 hari, 3 kali setiap 4 jam
• Usia 29 - panen, 2 kali setiap 6 jam
2. Kandungan pakan
Nutrisi dalam setiap rentang usia pembudidayaan, bloiler membutuhkan kandungan nutrisi yang berbeda. Nutrisi yang di butuhkan starter jelas berbeda dengan grower ataupun finisher. Kecocokan nutrisi pada masing - masing priode begitu penting untuk mejaga ADG (Average Dialy Gain) atau dalam bahasa Indonesianya pertambahan bobot per hari sejalan dengan genetik bloiler.
Kandungan nutrisi pakan yang di butuhkan fase starter terdiri dari :
• Protein : 22 - 24%
• Lemak : 2,5%
• Serat kasar : 4%
• Kalsium (Ca) : 1%
• Phospor (P) : 0,7 - 0,9%
• Energi ME : 2800 - 3500 Kcal.
Sedangkan kandungan pakan yang di butuhkan untuk fase grower atau finisher terdiri dari :
• Protein : 18,1 - 21,2%
• Lemak : 2,5%
• Serat kasar : 4,5%
• Kalium (Ca) : 1%
• Phospor (P) : 0,7 - 0,9%
• Energi ME : 2900 - 3400 Kcal
Baca juga : Cara Gampang Menejemen Pakan Ayam Bloiler
3. Waktu
Disiplin dan keteraturan waktu pemberian pakan sangat perlu agar nafsu makan ayam stabil. Dengan jam yang teratur, ayam akan nyaman aman tentram. Dan ini baik untuk menjaga sistem kekebalan tubuh Ayam Anda.
4. Kuantitas Tempat pakan dan Air minum
Distribisi tempat pakan dan air minum, saat ayam makan umumnya merekan akan berebut. Kebiasaan inilah yang akan mendominasi dj sebagian ayam, dan ini jelas bisa memunculkan kerugian begitu juga ketika ayam minum. Sebab pertumbuhan akan tidak merata dan sama, lalu untuk mencegah hal itu terjadi, Anda perlu mendistribusi tempat profesional yang sangat di sarankan. Banyaknya jumlah tempak pakan-minum yang ideal adalah 6 persen dari populasi.
Dengan distribusi yamg ideal selutuh ayam bisa mendapatkan jatah ransum yang sama.
Artikel terkait :
Tips Jitu Pemeliharaan Ayam Bloiler Strategi 4-4-3
Ayam Mati Mendadak akibat panas? Ini Solusinya
7 Cara Praktis Menghilangkan Bau dan Lalat pada Kandang Ayam