Peternak wajib tau FCR, IP Dan Cara Memilih Kemitraan

Assalamualaikum sahabat ternak ta' kali ini akan membahas tentang apa itu FCR, IP dan cara memilih kemitraan sudah tidak asing lagi di telinga para peternak tapi tidak paham apa maksudnya untuk itu mari simak yuk😊

1. FCR (Feed Convertion Ratio)

FCR merupakan satuan untuk menghitung efisiensi pakan pada budidaya pembesaran dan penggemukan. Bisa dikatakan juga FCR adalah cara kita mengetahui untuk menghasilkan 1 kg daging dibutuhkan berapa kg pakan. misal FCR yang kita dapat 1.666 maka bisa diartikan untuk menghasilkan 1 kg daging dibutuhkan pakan sekitar 1.666 kg. Dari sini kita sudah dapat melihat, jika FCR semakin besar berarti pemborosan pakan. Begitu juga sebaliknya, semakin kecil FCR berarti semakin hemat pakan. Mungkin ada diantara pembaca sekalian yang meremehkan FCR, ada yang berpendapat yang penting ayam sehat, yang penting bobot besar, dll.

FCR adalah kunci utama keuntungan kita dalam dunia peternakan. Kok bisa?? saya akan memberikan perbandingan dengan beberapa contoh berikut. (ini perhitungan mudah agar para pembaca mudah memahami)- misal harga pakan 7000/kg, harga daging 16.000/kg, FCR 1.666 dari data diatas kita jabarkan, untuk memproduksi 1kg daging berarti dibutuhkan 1.666kg pakan. sehingga,modal pakan 1.666kg x 7000 = 11.662, nilai penjualan 1kg daging 1kg x 16.000 = 16.000 selisihnya 4.338.-misal harga pakan 7000/kg, harga daging 16.000/kg, FCR 1.888dari data diatas kita jabarkan, untuk memproduksi 1kg daging berarti dibutuhkan 1.888kg pakan. sehingga,modal pakan 1.888kg x 7000 = 13.216, nilai penjualan 1kg danging 1kg x 16.000 = 16.000 selisihnya 2.784 dari perhitungan diatas kita dapat melihat FCR sangat berpengaruh dalam mendapatkan keuntungan dalam berternak. Jadi mulai dari anda membaca artikel ini, mari kita ubah pemikiran kita dengan fokus FCR sebagai patokanutama baru disusul kesehatan ayam dan bobot ayam. karena tiga hal ini tidak dapat dipisahkan.

Saya akan menuliskan standart yang saya temukan selama pengalaman saya, karena seperti yang kitaketahui standart setirp kemitraan terkadang berbeda satu sama lain. saya akan menuliskan standar perminggu, karena standart minimal kita perminggu harus menganalisa performa produksi kita.
Umur 1 minggu FCR 0.99
Umur 2 minggu FCR 1.110
Umur 3 minggu FCR 1.250
Umur 4 minggu FCR 1.429
Umur 5 minggu FCR 1.666

Mungkin ada yang beranggapan sulit, tidak mungkin atau berbeda dengan standart pabrik. Mengingat sangat ketatnya persaingan didunia broiler, dan bermacam-macam kontrak yang ada, maka standart ini perlu kita tekankan. karena standart pabrik hanya akan membuat kita mendapat pendapatan standart, sedangkan dengan biaya operasional yang kita kluarkan, kita butuh pendapatan yang lebih dari standart.

Adapun beberapa faktor yang sangat mempengaruhi pencapaian FCR, diantaranya :

*kualitas pakan
*kualitas doc, dan
*management pemeliharaan.

Yang mana salah satu dari 3 faktor itu tidak dapat dipisahkan. Jika pakan bagus, doc bagus tapi management buruk maka FCR tidak bisa maksimal.Jika pakan jelek, doc bagus,management bagus maka FCR juga tidak bisa maksimal. Begitupun juga kalau pakan bagus, doc jelek management bagus, FCR juga tidak bisa maksimal. Tapi saya akui untuk men
dapatkan kualitas pakan yang bagus, doc yang bagus dibeberapa kemitraan terkadang sangat susah. Kadang doc bagus pakan tidak stabil, atau pakan bagus doc kecil, ato malah semuanya tidak bagus. kalau untuk management itu tergantung kemauan kita belajar.

Setiap orang saya yakin bisa mempelajari management yang baik, asal ada kemauan pasti bisa. Cara menghitung FCR adalah sebagai berikut :

FCR = konsumsi pakan (kg) : sisa ayam (ekor) : bobot rata2 (kg)atauFCR = konsumsi pakan g) : tonase panen (kg).

2. IP ( Index Prestasi)

Index Prestasi bisa dibilang adalah raport kita dalam budidaya. Kebanyakan IP dipakai pada kemitraan, karena untuk peternak mandiri menurut saya IP tidak berpengaruh terhadap pendapatan. Kok bisa? ya. karena IPterkadang dikemitraan masuk dalam menentukan kategori bonus, reward dll. Tapi kalau untuk peternak mandiri tidak ada bonus walaupun IPnya bagus. jadi bisa dibilang ini wajib diketahui oleh peternak yang ikut kemitraan.

Ada beberapa faktor yang mendasari perhitungan IP yaitu :

*bobot rata2 per ekor
*daya hidup
*fcr, dan
* umur

Jika anda mengikuti kemitraan yang memakai patokan IP, maka anda harus berhati2 terhadap 2 poin terakhir, FCR dan Umur. khususnya umur, ini sangat bergantung pada kecepatan panen. semakin lama waktu panennya, maka semakin besar umur panennya.

Rumus penghitungan IP adalah sebagai berikut : IP =Bobot rata2 (kg) x Daya hidup (%) x 100FCR x UmurSaya akan memberikan 2 contoh dimana yang satu panen 1 hari habis, yang kedua 3 hari habis.- populasi awal 1000 ekor, terpanen 950 ekor, tonase 2.000kg, panen umur 35, habis pakan 65 sak (3.250 kg).

Langkah awal kita adalah mencari bobot rata2, daya hidup, fcr dan umur. Bobot rata2 = Tonase : jumlah ekor terpanen = 2.000kg : 950ekor =2.11Daya hidup = (ekor terpanen : populasi awal) x 100% = ( 950ekor : 1000ekor) x 100% =95%FCR = habis pakan : tonase = 3.250kg : 2.000kg=1.625Umur panen = 35IP =2.11 x 95 x 1001.625 !×35=20.04556,875=352,43maka IP yang didapat352.- populasi awal 1000 ekor, habis pakan 65 sak (3.250 kg)
Panen I umur 35 hari 500 ekor 1050 kg
Panen II umur 36 hari 300 ekor 625 kg
Panen III umur 37 hari 150 ekor 325 kg
Total terpanen 950 ekor 2000 kg

Langkah awal kita adalah mencari bobot rata2, daya hidup,fcr dan umur. Bobot rata2 = Tonase : jumlah ekor terpanen = 2.000kg : 950ekor =2.11Daya hidup = (ekor terpanen : populasi awal) x 100% = ( 950ekor : 1000ekor) x 100% =95%FCR = habis pakan : tonase = 3.250kg : 2.000kg=1.625 yang agak ribet menentukan Umur panen .

Fokuskan pada umur panen dan jumlah ekor per hari mencari umur harian panen rumusnya = (umur x ekor panen) : total ekor terpanen umur panen I = (35 x 500) : 950 =18,42
Umur Panen II = (36 x 300) : 950 =11,3
Umur panen III = (37 x 150) : 950 =5,84 hasilnya dijumlah ketemulah dengan UMUR PANEN jadi umur panen = 18,42 + 11,37 + 5,84 =35,63 maka IP =2.11 x 95 x 1001.625 x35,63=20.04557,90=346,20maka IP yang didapat346Dari perhitungan diatas bisa kita lihat, hanya berbeda umurpanen bisa menurunkan poin IP yang didapat.

Cara Memilih Kemitraan


Dengan banyaknya jumlah kemitraan yang ada, pasti banyak peternak yang merasa kebingungan jikalau ada tawaran dari kemitraan2 yang ada. Seperti halnya sales, petugas pasti menawarkan bermacam - macam keunggulan masing2. tidak jarang ada juga yang saling menjatuhkan. Disini saya akan memberikan beberap tips yang bisa kita ambil sebelum mengambil keputusan.

Ada beberapa hal yang kita pakai untuk mengambil keputusan diantaranya :

#1. Pakan.

Pakan sangat berpengaruh karena merupakan sumber nutrisi. Ada juga pendapat dari beberapa ahli 80% faktor keberhasilan adalah kualitas pakan. selama kualitas pakan kurang bagus maka budidaya tidak dapat maksimal. Untuk pakan yang bisa dibilang bisa dipercaya menurut pengalaman saya diantaranya comfeed, new hope, starfeed, cargil, pokphan (yang pasti dengan jenis BR1).

#2. KeduaDOC.

kualitas doc sangat berpengaruh karena doc adalah bibit tabungan daging kita nanti. doc yang baik adala doc dengan bobot datang (belum makan) minimal 37gr. dengan kondisi lincah dan seragam besarnya.

Menurut pengalaman saya doc yang baik diantaranya MB platinum, malindo super, cibadak jumbo, manggis, CP super (semuanya yang super ya gan, jangan yg bm, polos atau grit 2) setiap jenis doc memiliki kekurangan dan kelebihan masing - masing. jadi kenali dengan baik doc yang anda pakai.

#3. Kontrak.

Fahami baik - baik kontrak yang ditawarkan. karena setiap kontrak mempunyai maksud dan tujuan yang terkadang dibuat samar. misalnya, kontrak ayam besar (2kg-up) kita cek tinggi. dan secara hitungan sangat menguntungkan. Tapi pabrikan tersebut panen bobot kecil (misal 1kg) maka jangan menghitung dengan nominal panen besar, hitung dengan panen sesuai permintaan pabrik. karena jika terbalik pasti nanti diakhir akan ada kekecewaan yang timbul. Jadi carilah kemitraan yang memegang teguh perjanjian kontrak.

#4. Kecepatan panen.

Kita semua pasti tau kalau panen ayam mundur - mundur efeknya di pendapatan apa. Cek track record kemitraan tersebut kecepatan panennya bagai mana. Jika kecepatan panennya bagus bisa kita jadikan pertimbangan.

#5. Jejak record petugas.

Untuk yang sudah lama berkecimpung didunia broiler pasti pernah dikecewakan dengan sikap, kelakuan, dan kebijakan petugas. misalnya ada yg jarang kontrol, tidak mengerti management, tidak mengerti penyakit dan obatnya, dll.

Maka dari itu sebelum memutuskan gabung, pelajari dan cari info trackrecord petugas untuk meminimalkan kemungkinan kecewa. karena petugas adalah jembatan kita untuk menghubungkan dengan kantor pusat. Bisa dikatakan kalau petugas membutuhkan peternak, peternak juga membutuhkan petugas. jadi carilah yang mempunyai visi dan misi sama dengan pribadi pembaca sekalian.

Poin terbesar memilih kemitraan, kita harus menyadari mencari kemitraan yang memenuhi 5 kriteria diatas sangat susah. Jadi pilihlah kemitraan yang paling banyak memenuhi kriteria diatas.

Semoga bermanfaat salam sukses, wassalam.

Postingan populer dari blog ini

7 Cara Praktis Menghilangkan Bau dan Lalat pada Kandang Ayam

Cara Menurunkan FCR yang Tidak Banyak Diketahui

Solusi Terbaik untuk Mengatasi Ayam Bloiler yang Kerdil

SUHU IDEAL DAN KELEMBABAN YANG PAS UNTUK AYAM

Ayam Mati Mendadak akibat panas? Ini Solusinya

Tipe Strain Ayam Bloiler

Penyakit Umum Ayam Bloiler Dan Cara Pengobatannya